Contoh Rencana Kerja Tahunan Internal Audit
investasi
Source 2020.co.id
Halo para pembaca, apakah kalian pernah merasa khawatir dengan pengelolaan keuangan di tempat kerja? Tentunya hal tersebut bisa memberikan tekanan dan mengganggu kinerja kita. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk melakukan audit internal guna memastikan bahwa semua sistem dan prosedur yang ada sudah berjalan dengan baik. Namun, bagaimana cara membuat rencana kerja tahunan untuk audit internal? Pada artikel ini, kami akan memberikan contoh rencana kerja tahunan internal audit yang bisa menjadi panduan bagi perusahaan kalian. Mari simak bersama!
Contoh Rencana Kerja Tahunan Internal Audit
Tujuan Rencana Kerja Tahunan Internal Audit
Rencana Kerja Tahunan Internal Audit (RKTA) adalah dokumen penting yang disusun oleh tim internal audit untuk merencanakan audit tahunan mereka. Tujuan dari RKTA adalah memberikan strategi yang jelas dalam mengelola risiko perusahaan dan memberikan berbagai rekomendasi berharga tentang performa bisnis yang efektif serta efisien. Dokumen ini memberikan panduan yang berguna bagi tim internal audit untuk merencanakan, melaksanakan audit, dan menguji kontrol keamanan informatika. Selain itu, dokumen ini juga membantu tim internal audit untuk menentukan area yang membutuhkan perhatian khusus dalam kegiatan audit berikutnya.
RKTA berkontribusi secara signifikan untuk membuat perusahaan lebih dapat dipercaya dan kredibel oleh pengguna informasi, pemegang saham, dan regulator. Selain itu, RKTA juga memiliki efek yang positif pada rencana bisnis jangka panjang perusahaan.
Kerangka Kerja Penyusunan Rencana Kerja Tahunan Internal Audit
Dalam proses penyusunan RKTA, tim internal audit harus memperhatikan faktor-faktor berikut:
1. Analisis Risiko Perusahaan
Tim internal audit tentu saja melakukan analisis risiko yang lengkap untuk membuat rencana kerja tahunan yang efektif. Risiko diidentifikasi terlebih dahulu dan kategori diukur dalam skala yang mapan. Ini meliputi, kemungkinan timbulnya risiko, frequensi, dan juga dampak yang ditimbulkan. Selama analisis risiko, faktor resiko yang kuat diidentifikasi, dianalisis dan diurutkan berdasarkan kemungkinan yang terjadi dan tingkat dampaknya pada suatu organisasi.
2. Menentukan Yurisdiksi Audit
Tim internal audit harus memilih yurisdiksi audit berdasarkan hasil analisis risiko. Hal ini membantu menentukan area mana yang memerlukan audit dan pengawasan lebih sering. Pemilihan wilayah audit harus didasarkan pada risiko bisnis dan perilaku organisasi.
3. Penentuan Sasaran dan Ruang Lingkup Audit
Tim internal audit mempertimbangkan tujuan operasional perusahaan dan menentukan area yang membutuhkan perhatian khusus. Sasaran audit ditentukan dan ruang lingkup audit terukur dan spesifik. Sasaran audit membantu tim internal audit untuk mencapai tujuan audit mereka, sementara ruang lingkup audit membantu tim untuk membatasi audit pada area tertentu di perusahaan.
4. Penentuan Metodologi Penilaian Risiko Audit dan Penentuan Kriteria Audit
Tim internal audit harus menentukan metode yang tepat dalam menilai risiko dan persyaratan spesifik yang harus dipenuhi selama audit. Kriteria audit harus memperhitungkan tujuan audit dan harapan pemangku kepentingan.
5. Menyusun Rencana Tindak Lanjut dan Evaluasi Audit
Tim internal audit harus membuat rencana tindak lanjut setelah audit, yang berisi tindakan korektif yang harus diambil jika audit menemukan penyimpangan. Evaluasi audit kemudian diperlukan untuk memastikan bahwa tindakan korektif yang direncanakan telah diimplementasikan, dan masalah yang muncul saat audit telah diatasi dengan benar.
Contoh Rencana Kerja Tahunan Internal Audit
Contoh RKTA yang efektif mencakup hal berikut:
1. Penilaian Risiko
Tim internal audit melakukan risiko yang matang dan penilaian kategori karater risiko yang teridentifikasi. Penilaian risiko membantu tim untuk memperhatikan risiko dengan memprioritaskan area yang lebih kritikal dan memfasilitasi penetapan atribut area audit yang lebih tepat.
2. Perencanaan Dan Strategi Audit
Tim internal audit membuat rencana audit yang terukur sesuai dengan tujuan audit dan mengintegrasikan strategi audit dengan tujuan organisasi.
3. Ruang Lingkup Audit
Ruang lingkup audit harus terukur dan spesifik. Hal ini membatasi audit pada area audit tertentu dengan kriteria yang jelas
4. Soal Audit
Soal audit sesuai analisis risiko dan tujuan audit. Audit dapat mencakup evaluasi kontrol informatika, pengelolaan risiko dan perencanaan bisnis, tanggung jawab sosial dan lingkungan, sistem manajemen keamanan, dan kepatuhan.
5. Tindak Lanjut Dan Evaluasi
Tim internal audit membuat rencana tindak lanjut dan menerapkan tindakan korektif yang sesuai, diikuti dengan evaluasi untuk memastikan efektivitas solusi terhadap masalah yang muncul selama audit.
Demikianlah contoh RKTA, yang sangat membantu tim internal audit untuk merencanakan, melaksanakan audit, dan menguji kontrol keamanan informatika dan membuat perusahaan lebih dapat dipercaya dan kredibel oleh pengguna informasi, pemegang saham, dan regulator.
Tips Meningkatkan Efektivitas Internal Audit di Investasi
Internal audit dalam investasi memiliki peran yang sangat penting dalam pengelolaan risiko dan keuangan perusahaan. Untuk meningkatkan efektivitas internal audit, beberapa tips berikut bisa dipertimbangkan.
Melakukan Penilaian Risiko
Penilaian risiko adalah salah satu aspek utama dalam internal audit. Melakukan penilaian risiko memungkinkan pengidentifikasian ancaman-ancaman yang mungkin timbul dan strategi untuk mengatasi risiko tersebut.
Dalam penilaian risiko, penting untuk mempertimbangkan faktor-faktor seperti potensi dampak, kejadian, dan faktor eksternal yang mempengaruhi risiko.
Selanjutnya, setelah melakukan penilaian risiko, tugas internal audit adalah mengadakan tindakan yang tepat untuk meminimalkan risiko tersebut. Hal ini bisa dilakukan dengan meninjau kembali kebijakan dan prosedur internal serta melaksanakan program monitoring yang efektif.
Meninjau Kinerja Keuangan
Internal audit juga harus selalu meninjau kinerja keuangan secara periodik. Ini akan membantu untuk mengidentifikasi anomali dalam keuangan perusahaan dan memungkinkan penyusunan rencana tindakan yang sesuai.
Dalam meninjau kinerja keuangan, penting untuk melihat beberapa faktor seperti arus kas dan profitabilitas. Melalui pemantauan ini, internal audit bisa lebih memahami kinerja keuangan perusahaan dan memperbaikinya jika dibutuhkan.
Memonitor Perubahan Regulasi
Tidak kalah penting, Internal audit harus memonitor dan mengikuti semua perubahan regulasi yang terkait dengan investasi. Mengetahui dan memahami semua perubahan regulasi akan memastikan bahwa perusahaan selalu mematuhi standar yang ada.
Perkembangan teknologi juga berdampak pada regulasi yang terkait dengan investasi, oleh karena itu internal audit harus mempertimbangkan perubahan tersebut dalam memonitor perubahan regulasi.
Secara keseluruhan, untuk meningkatkan efektivitas internal audit dalam investasi, penting untuk melakukan penilaian risiko, meninjau kinerja keuangan, dan memonitor perubahan regulasi. Melakukan hal-hal ini secara konsisten dan dengan teliti akan memastikan bahwa investasi perusahaan berhasil serta mengurangi risiko yang mungkin terjadi.
Kesimpulan
Terima kasih telah membaca contoh rencana kerja tahunan internal audit ini. Dengan memiliki rencana kerja yang baik, perusahaan dapat memastikan bahwa audit internal berjalan dengan efektif dan efisien. Pengelolaan risiko dan peningkatan kinerja bisnis akan menjadi lebih baik dengan pengawasan yang tepat. Semoga artikel ini bisa membantu Anda dalam membuat rencana kerja tahunan internal audit yang lebih baik.