Perbedaan Asuransi Syariah dan Asuransi Konvensional

Perbedaan Asuransi Syariah dan Asuransi Konvensional

Perbedaan Asuransi Syariah dan Asuransi Konvensional
Source www.danslavitrine.com

Halo pembaca, apakah kamu sudah tahu tentang perbedaan antara asuransi syariah dan konvensional? Asuransi merupakan salah satu bentuk proteksi keuangan yang dapat membantu meringankan beban finansial saat terjadi risiko yang tidak diinginkan. Namun, dengan adanya asuransi, kadang kala seseorang jadi bingung memilih antara asuransi syariah atau konvensional. Padahal keduanya memiliki perbedaan dalam konsep, prinsip, hingga sistem operasionalnya. Yuk, simak artikel ini untuk mengetahui perbedaan asuransi syariah dan konvensional yang perlu kamu ketahui sebelum memutuskan untuk membeli polis.

Perbedaan Antara Asuransi Syariah dan Asuransi Konvensional

Asuransi Konvensional

Asuransi konvensional adalah asuransi yang bekerja sama dengan perusahaan asuransi yang berbentuk badan hukum. Dalam asuransi konvensional terdapat unsur spekulasi dan riba dalam investasi karena berbasis bunga. Selain itu, asuransi konvensional telah diakui dan beroperasi secara global.

Asuransi Syariah

Asuransi syariah adalah asuransi yang bekerja sama dengan perusahaan asuransi berprinsip syariah. Dalam asuransi syariah terdapat keuntungan bagi semua pihak tanpa riba karena tidak menggunakan sistem bunga. Dasar hukum dan syariah Islami sebagai acuan dalam investasi, menjadikan asuransi syariah lebih aman dan sesuai dengan prinsip syariah.

Perbedaan Prinsip Investasi

Perbedaan prinsip investasi antara asuransi syariah dan asuransi konvensional terletak pada dua hal yaitu konsep dan aset investasi.

Konsep Investasi

Asuransi konvensional menggunakan konsep tabungan dengan investasi atas dasar bunga dengan harapan mendapatkan imbal hasil yang tinggi. Sementara itu, asuransi syariah menggunakan konsep bagi hasil dimana keuntungan diperoleh dari hasil investasi dan dibagi secara proporsional dengan nasabah dan investor.

Aset Investasi

Asuransi konvensional lebih memilih investasi pada pasar modal yang memberikan return yang cukup besar tetapi juga rentan akan fluktuasi pasar. Sedangkan asuransi syariah lebih mengedepankan investasi pada aset riil yang bersifat produktif seperti properti, proyek infrastruktur, dan investasi pada sektor produktif lainnya. Hal ini menjadikan asuransi syariah lebih stabil karena investasi yang dilakukan memiliki nilai nyata dan berdampak pada kemajuan perekonomian.

Dengan perbedaan prinsip investasi tersebut, asuransi syariah lebih aman dan sesuai dengan prinsip syariah. Selain itu, asuransi syariah juga memberikan keuntungan bagi semua pihak tanpa riba sehingga nasabah lebih merasa tenang dan nyaman dalam menggunakan produk asuransi syariah.

Perbedaan Pihak yang Terlibat

Asuransi Konvensional

Pada asuransi konvensional, perusahaan asuransi bertindak sebagai penyedia layanan, sedangkan nasabah hanya sebagai pemegang polis. Nasabah membayar premi kepada perusahaan asuransi untuk mendapatkan proteksi dari risiko tertentu. Selain itu, dalam pengembangan produk asuransi konvensional, tidak melibatkan para ahli dalam hukum Islam untuk memberikan pandangan sebelum produk diluncurkan. Hal ini berakibat pada kurangnya aspek kehalalan dan kecukupan dari sudut pandang syariah terhadap produk tersebut, sehingga produk asuransi konvensional sering kali dianggap tidak sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.

Asuransi Syariah

Perbedaan yang paling mendasar antara asuransi syariah dan asuransi konvensional terletak pada keterlibatan pihak yang terlibat. Pada asuransi syariah, perusahaan asuransi dan nasabah bekerja sama serta saling membagi risiko. Nasabah tidak hanya sekadar menjadi pemegang polis, melainkan juga berstatus sebagai pemilik sah dari aset yang dikelola oleh asuransi syariah setelah melakukan pembayaran premi. Hal ini berarti nasabah memiliki bagian pada aset tersebut dan memperoleh hak dalam pengelolaan aset tersebut.

Selain itu, untuk memperoleh sertifikasi syariah, produk asuransi syariah membutuhkan tim yang terdiri atas ahli syariah dan pengacara syariah untuk memastikan bahwa produk tersebut tidak bertentangan dengan prinsip syariah. Tim ini juga membantu dalam memastikan pengelolaan aset yang benar sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.

Perbedaan Prinsip Kepemilikan Produk

Dalam asuransi konvensional, nasabah hanya memegang polis tanpa memiliki bagian pada aset yang dicover oleh polis tersebut. Sebagai pemegang polis, nasabah hanya mendapatkan proteksi atau kompensasi finansial apabila terjadi suatu risiko yang ditanggung oleh asuransi. Sedangkan dalam asuransi syariah, nasabah menjadi pemilik aset setelah melakukan pembayaran premi sehingga memperoleh hak dalam pengelolaan aset tersebut. Oleh karena itu, nasabah tidak sekadar mendapat proteksi finansial atas risiko yang ada, tetapi juga memiliki kepentingan dalam keuntungan atas investasi aset yang dimiliki.

Perbedaan Produk Asuransi

Asuransi Konvensional

Asuransi konvensional menawarkan produk asuransi bagi seluruh segmen masyarakat, baik berupa asuransi jiwa maupun asuransi properti. Namun, terdapat batasan umur nasabah yang dapat mengambil produk asuransi, terutama bagi mereka yang sudah memasuki usia tertentu.

Asuransi Syariah

Asuransi syariah fokus pada asuransi jiwa dan kesehatan, sehingga produk yang ditawarkan tidak selengkap asuransi konvensional. Namun, yang menarik dari asuransi syariah adalah tidak ada batasan umur dalam mengambil produk asuransi, sehingga semua kalangan dapat memilih asuransi syariah.

Perbedaan Premi Asuransi

Premi Asuransi Konvensional

Kelebihan asuransi konvensional adalah premi yang cenderung lebih murah karena biaya yang dikeluarkan lebih minim. Selain itu, produk asuransi konvensional dapat dikombinasikan dengan produk investasi sehingga nasabah dapat memperoleh imbal hasil dari investasi tersebut. Namun, imbal hasil yang dihasilkan cenderung rendah karena investasi yang biasa dilakukan pada aset-aset keuangan.

Premi Asuransi Syariah

Premi asuransi syariah cenderung lebih tinggi karena biaya investasi yang dilakukan pada aset riil yang produktif sehingga menghasilkan imbal hasil lebih tinggi. Aset riil yang dilakukan investasi biasanya berupa properti, pertanian, atau proyek-proyek infrastruktur yang sudah pasti menghasilkan pendapatan secara langsung. Sehingga, keuntungan yang didapatkan oleh nasabah berbeda dengan asuransi konvensional karena asuransi syariah juga menjadi bagian pembiayaan usaha.

Kesimpulan

Itulah perbedaan antara asuransi syariah dan asuransi konvensional. Namun, apapun jenis asuransi yang Anda pilih, pastikan Anda memahami ketentuan dan manfaatnya dengan baik sebelum memutuskan untuk membeli. Sebagai konsumen yang cerdas, hal ini akan membantu Anda mengambil keputusan yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan Anda. Selalu ingat bahwa asuransi adalah investasi masa depan dan perlindungan yang Anda berikan untuk keluarga dan diri sendiri. Jangan tunda lagi, segeralah cari tahu dan pilih asuransi yang cocok untuk Anda!

Load comments