5 Contoh Bisnis Konvensional yang Masih Menjanjikan untuk Investasi

5 Contoh Bisnis Konvensional yang Masih Menjanjikan untuk Investasi

Contoh Bisnis Konvensional yang Masih Menjanjikan untuk Investasi
Source bisnisbuatmu.blogspot.com

Selamat datang pembaca, apakah Anda tengah mencari ide bisnis yang menjanjikan? Bisnis konvensional bisa jadi pilihan yang tepat untuk diinvestasikan. Meskipun terdengar kuno, namun bisnis konvensional tetap diminati masyarakat hingga saat ini. Tren yang berkembang di masyarakat, menunjukkan bahwa mereka masih memerlukan produk dan jasa dari bisnis konvensional. Artikel ini akan membahas lima contoh bisnis yang masih menjanjikan untuk dijadikan investasi.

Contoh Bisnis Konvensional

Berjualan Produk Fisik

Berjualan produk fisik seperti pakaian, makanan, atau peralatan dapur masih menjadi bisnis konvensional yang memiliki peluang yang baik. Namun, agar bisa sukses dalam bisnis ini dibutuhkan manajemen yang baik, mulai dari pengaturan stok barang, mempertahankan kualitas produk, hingga mengatur harga dengan kompetitif.

Berikut ini adalah beberapa contoh jenis produk fisik yang bisa dijual dalam bisnis konvensional:

  • Pakaian dan aksesoris
  • Makanan dan minuman
  • Peralatan dapur
  • Pertanian dan perikanan

Usaha Warung Makan

Warung makan adalah bisnis konvensional yang sudah terbukti keberhasilannya sejak lama di Indonesia. Terutama jika warung tersebut menyajikan makanan yang enak dan mempunyai nilai jual tersendiri. Makanan yang disajikan pun tidak harus mewah, asalkan enak dan mendapatkan pelanggan setia.

Berikut ini adalah beberapa jenis warung makan yang bisa dijalankan:

  • Warung makan sederhana
  • Restoran keluarga
  • Restoran cepat saji
  • Seafood restaurant

Menjual Produk Kesehatan Tradisional

Banyak orang saat ini lebih suka menggunakan pengobatan alternatif dari produk kesehatan tradisional seperti jamu, minyak kayu putih, atau madu. Bisnis konvensional ini bisa sangat menguntungkan jika dikelola dengan baik, karena produk kesehatan tradisional ini banyak dicari untuk membantu mengatasi berbagai penyakit.

Berikut ini adalah beberapa contoh produk kesehatan tradisional yang bisa dijual dalam bisnis konvensional:

  • Jamu
  • Minyak kayu putih
  • Makanan kesehatan
  • Madu
Dalam menjalankan bisnis konvensional, ada beberapa faktor yang juga harus diperhatikan, seperti adanya persaingan usaha di sekitar lokasi, pengaturan keuangan yang baik, promosi yang tepat, dan memperbaiki kualitas pelayanan kepada pelanggan. Dengan manajemen dan pengelolaan yang baik, bisnis konvensional bisa berkembang dengan pesat dan memberikan keuntungan yang besar.

Contoh Bisnis Konvensional

Banyak orang yang ingin memulai bisnis sendiri, tetapi seringkali bingung dengan bisnis konvensional atau modern. Bisnis konvensional merupakan bisnis yang telah ada sejak lama dan masih bertahan hingga saat ini. Untuk memulai bisnis konvensional, perlu dilakukan persiapan-persiapan yang matang. Berikut adalah contoh bisnis konvensional dan cara menguji kelayakannya.

Menguji Kelayakan Bisnis Konvensional

Sebelum memulai bisnis konvensional, penting untuk menguji kelayakan bisnis ini. Ada beberapa hal yang perlu dilakukan untuk menguji kelayakan bisnis konvensional, antara lain:

Analisa Dagang

Melakukan analisa pasar dan kebutuhan masyarakat sebelum memutuskan bisnis konvensional apa yang ingin dijalankan. Dalam analisa dagang, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan, yaitu:

  • Jumlah penduduk dan tingkat pertumbuhan penduduk
  • Potensi pasar
  • Kompetisi bisnis konvensional serupa
  • Perkembangan teknologi dan kebiasaan konsumen

Analisa dagang bertujuan untuk mengukur potensi pasar dan permintaan untuk produk atau jasa yang akan dijual. Apabila potensi pasar cukup besar dan masih ada kebutuhan masyarakat yang belum terpenuhi, maka bisnis konvensional ini layak untuk dijalankan.

Menentukan Anggaran

Menentukan berapa biaya awal yang diperlukan, seperti pengadaan peralatan atau produksi, untuk mengukur kelayakan bisnis konvensional yang dijalankan. Anggaran awal yang diperlukan adalah modal awal yang digunakan untuk memulai bisnis konvensional ini. Modal awal harus dipersiapkan secara matang agar bisnis ini dapat berjalan lancar.

Perlu diingat, dalam menentukan anggaran, perlu dipertimbangkan juga biaya operasional bisnis konvensional. Biaya operasional meliputi biaya produksi, biaya promosi, biaya transportasi, dan biaya administrasi.

Research Kompetitor

Mempelajari bisnis konvensional serupa dan mengendalikan keunggulan yang sudah ada pada bisnis tersebut. Sebelum memulai bisnis konvensional, sebaiknya mempelajari pesaing-pesaing yang sudah ada di pasar. Hal ini penting untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan produk atau jasa yang ditawarkan pesaing.

Setelah mengetahui pesaing, maka dapat disiapkan strategi yang tepat untuk menarik pelanggan. Strategi ini meliputi strategi harga, kualitas produk atau jasa, dan pelayanan yang diberikan.

Dengan melakukan riset kompetitor, bisnis konvensional dapat bersaing dengan pesaing lain. Bisnis konvensional yang memiliki kelebihan dan keunikan sendiri, akan lebih mudah menarik pelanggan dan bertahan lama di pasar.

Demikianlah tips dan contoh bisnis konvensional yang dapat dijalankan. Sebelum memulai bisnis konvensional, pastikan untuk melakukan persiapan dan analisa yang matang agar bisnis ini dapat berjalan dengan lancar dan sukses.

Contoh Bisnis Konvensional dan Strategi Pemasaran

Bisnis konvensional masih menjadi pilihan bagi banyak orang yang ingin memulai usaha. Berbeda dengan bisnis modern yang mengandalkan teknologi, bisnis konvensional masih menggunakan cara-cara tradisional dalam menjalankan usahanya. Namun, jangan salah, bisnis konvensional masih mampu untuk bertahan dan berkembang dengan adanya strategi pemasaran yang tepat. Berikut adalah beberapa contoh bisnis konvensional dan strategi pemasaran yang digunakan:

Cafe/Kedai Kopi

Cafe atau kedai kopi menjadi salah satu contoh bisnis konvensional yang masih banyak diminati. Strategi pemasaran yang umum digunakan oleh bisnis ini adalah:

Branding

Cafe dengan brand yang kuat akan lebih mudah dikenal oleh konsumen. Oleh karena itu, cafe harus memiliki nama yang unik, logo yang menarik, serta memilih tema atau konsep yang dapat membedakan dari cafe lain.

Media Sosial

Media sosial seperti Instagram, Facebook, dan Twitter dapat digunakan untuk memperkenalkan brand serta sharing informasi tentang menu dan promo yang sedang berlangsung. Cafe juga dapat menggunakan fitur targeting untuk menjangkau calon konsumen dari berbagai daerah.

Promosi

Promosi menjadi strategi pemasaran yang efektif untuk cafe atau kedai kopi. Cafe dapat memberikan diskon harga untuk produk tertentu, memberikan merchandise untuk mempromosikan brand, mengadakan voucher atau event yang unik dan menarik.

Toko Buku

Bisnis toko buku juga merupakan contoh bisnis konvensional yang masih bertahan hingga saat ini. Berikut adalah strategi pemasaran yang sering digunakan oleh toko buku:

Branding

Toko buku harus memiliki brand yang kuat dan dikenal oleh konsumen. Hal ini bisa dilakukan dengan nama toko buku yang unik, logo yang menarik, serta mengambil tema atau konsep yang berbeda dari toko buku lainnya.

Media Sosial

Toko buku dapat menggunakan media sosial seperti Instagram, Facebook, dan Twitter untuk memperkenalkan produk-produk yang sedang dijual serta informasi seputar buku dan event yang akan diadakan. Fitur targeting juga dapat digunakan untuk menjangkau calon konsumen dari berbagai daerah.

Promosi

Berbagai jenis promosi dapat dilakukan oleh toko buku, misalnya memberikan diskon untuk pembelian buku tertentu, memberikan merchandise sebagai bonus pembelian, atau mengadakan event seperti diskusi buku atau bazar buku.

Butik

Butik atau toko pakaian juga termasuk dalam contoh bisnis konvensional yang masih mendapat tempat di hati konsumen. Berikut adalah strategi pemasaran yang sering digunakan oleh butik:

Branding

Butik harus memiliki brand yang kuat dan dikenal oleh konsumen. Hal ini bisa dilakukan dengan nama butik yang unik, logo yang menarik, serta mengambil tema atau konsep yang berbeda dari butik lain.

Media Sosial

Toko pakaian dapat menggunakan media sosial seperti Instagram, Facebook, dan Twitter untuk memperkenalkan produk-produk yang sedang dijual serta informasi seputar mode terbaru. Fitur targeting juga dapat digunakan untuk menjangkau calon konsumen dari berbagai daerah.

Promosi

Berbagai jenis promosi dapat dilakukan oleh butik, misalnya memberikan diskon untuk pembelian pakaian tertentu, memberikan merchandise sebagai bonus pembelian, atau mengadakan event seperti fashion show atau beauty class.Nah, itu tadi adalah beberapa contoh bisnis konvensional dan strategi pemasaran yang dapat diaplikasikan di Indonesia. Bisnis konvensional memang terlihat sederhana namun dibutuhkan kreativitas dan inovasi dalam menjalankannya agar tetap kompetitif dan mampu bersaing dengan bisnis modern.

Kesimpulan

Itulah 5 contoh bisnis konvensional yang masih menjanjikan untuk investasi. Meskipun zaman terus berkembang, namun bisnis-bisnis di atas tetap mempunyai peluang untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. Tentunya, sebelum berinvestasi di salah satu bisnis ini, pastikan untuk melakukan penelitian dan analisa yang baik terlebih dahulu. Karena dengan begitu, Anda akan dapat menghasilkan keuntungan yang optimal dan meminimalisir risiko kerugian. Semoga artikel ini bermanfaat bagi para pembaca. Terima kasih telah membaca sampai selesai.

Load comments