Contoh Kasus Negosiasi Bisnis dan Penyelesaiannya dalam Investasi
investasi
Source www.toiletbisnis.com
Halo pembaca setia! Di dunia bisnis, terkadang negosiasi menjadi salah satu hal yang tak terhindarkan dalam investasi. Dalam melakukan negosiasi bisnis, baik pihak yang satu maupun yang lain, pastinya memiliki kepentingan masing-masing sehingga kesepakatan yang didapat harus bisa menguntungkan kedua belah pihak. Nah, pada kesempatan kali ini, kami akan membahas beberapa contoh kasus negosiasi bisnis dan bagaimana cara penyelesaiannya dalam investasi. Yuk, simak sampai habis!
Contoh Kasus Negosiasi Bisnis dalam Investasi
Negosiasi bisnis merupakan suatu proses yang penting dalam dunia bisnis. Dalam konteks investasi, negosiasi bisnis menjadi hal yang krusial karena berkaitan dengan dana besar yang akan ditanamkan untuk sebuah bisnis. Dalam artikel ini, akan dipaparkan contoh kasus negosiasi bisnis dalam investasi beserta penyelesaiannya.Kasus 1: Membuka Usaha Baru dengan Investor
Contoh kasus pertama adalah ketika seorang pengusaha ingin membuka usaha baru namun kekurangan modal. Ia melakukan pertemuan dengan investor yang tertarik untuk bekerja sama dalam membuka bisnis baru tersebut. Namun, investor memiliki beberapa syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi.Proses negosiasi kemudian dimulai antara pengusaha dan investor. Pengusaha mengetahui bahwa investor membutuhkan jaminan kontrak kerja sama yang kuat dan strategi pemasaran yang jelas. Setelah berdiskusi, keduanya sepakat untuk menandatangani kontrak kerja sama dengan ketentuan bahwa pengusaha harus membuat strategi pemasaran yang matang sehingga bisnis dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.Penyelesaian kasus ini terjadi ketika pengusaha mampu menunjukkan strategi pemasaran yang komprehensif dan meyakinkan kepada investor. Investor pun memberikan dana investasi yang dibutuhkan serta memberikan dukungan strategis dan operasional dalam menjalankan bisnis.Kasus 2: Membeli Saham dari Investor
Contoh kasus kedua terjadi ketika seorang pengusaha ingin membeli saham dari investor di perusahaan yang sudah berjalan. Investor memilih untuk keluar dari bisnis dan menjual saham yang dimilikinya. Pengusaha yang tertarik untuk membeli saham tersebut kemudian melakukan negosiasi dengan investor terkait harga dan persyaratan.Setelah melalui serangkaian negosiasi, keduanya sepakat untuk harga beli yang lebih rendah dari harga pasar. Namun, dalam hal ini pengusaha yang membeli saham melakukan audit intensif untuk memeriksa kondisi perusahaan serta potensi masa depan bisnis. Setelah penelitian yang intensif, pengusaha merasa lebih yakin untuk membeli saham yang ditawarkan oleh investor tersebut.Akhirnya, pengusaha membayar dengan sesuai dengan harga yang disepakati dan investor melepaskan saham yang dimiliki. Dari sisi investasi, keputusan ini menguntungkan baik bagi pengusaha maupun investor.Kasus 3: Merundingkan Harga Jual Investasi
Contoh kasus ketiga terjadi ketika seorang investor memiliki investasi di suatu bisnis namun ingin menjual saham yang dimiliki. Namun, investor memiliki harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan pasar saham yang sebenarnya.Dalam kasus ini, dalam proses negosiasi, investor dan calon pembeli saham membicarakan harga dan syarat yang diinginkan. Pembeli saham akan mencari tahu mengenai kinerja bisnis, likuiditas, dan proyeksi masa depan bisnis. Setelah melakukan evaluasi, pembeli saham menentukan harga yang sesuai dengan kondisi pasar.Akhirnya, investor setuju untuk menjual sahamnya dengan harga yang lebih rendah dibandingkan dengan harga aslinya dan sesuai dengan nilai pasar yang sebenarnya. Dalam kasus ini, investor mendapatkan keuntungan karena mendapatkan dana yang diinginkan, sementara pembeli saham mendapatkan potensi keuntungan di masa yang akan datang.Itulah tiga contoh kasus negosiasi bisnis dalam investasi beserta penyelesaiannya. Proses negosiasi bisnis memang tidak mudah, tetapi dengan kerjasama yang baik antara pengusaha dan investor, solusi dapat dicapai.Pilihan Penyelesaian dalam Negosiasi Bisnis
Penawaran Pertama dan Terakhir
Salah satu pilihan penyelesaian dalam negosiasi bisnis adalah dengan menawarkan penawaran pertama dan terakhir. Penawaran pertama akan mempengaruhi bentuk dan jumlah penawaran dari pihak lain. Sedangkan penawaran terakhir akan menentukan kesepakatan akhir dalam negosiasi.
Agar penawaran pertama dan terakhir dapat berjalan dengan efektif dan efisien, perlu diperhatikan beberapa hal. Pertama, kembangkan strategi penawaran yang tepat berdasarkan aspek-aspek yang penting dalam negosiasi. Kedua, gunakan data dan informasi yang akurat untuk mendukung penawaran. Ketiga, ajukan penawaran dengan tegas dan jangan mudah terpengaruh dengan negosiasi pihak lain.
Penawaran pertama dan terakhir adalah strategi yang populer dalam negosiasi bisnis karena dapat menciptakan keuntungan bagi kedua belah pihak. Pihak penawar pertama dapat menentukan batas harga yang dimaksudkan, sedangkan pihak penawar terakhir dapat memaksimalkan keuntungan dari penawaran itu.
Menjaga Ketenangan dalam Negosiasi
Negosiasi bisnis seringkali menjadi situasi yang memunculkan emosi. Oleh karena itu, penting bagi pihak terlibat dalam negosiasi untuk menjaga ketenangan dan menahan emosi saat berada dalam proses negosiasi.
Menjaga ketenangan adalah salah satu kunci untuk membuat keputusan yang baik dan tepat. Ketika emosi terlalu terkendali, akan sulit bagi seseorang untuk membuat keputusan yang logis dan tepat. Oleh karena itu, dengan tetap tenang dan menjaga emosi, seseorang dapat membuat keputusan yang lebih baik dan menghindari kesalahan yang merugikan kepentingan mereka.
Menjaga ketenangan juga berhubungan dengan cara seseorang berkomunikasi. Hindari komunikasi yang agresif dan tidak sopan. Sebaliknya, gunakan bahasa tubuh yang bernada sopan dan sikap yang positif dalam berkomunikasi dengan pihak lain. Dengan demikian, akan lebih mudah untuk mencapai kesepakatan dan menyelesaikan negosiasi.
Menjalin Hubungan Baik dengan Investor
Membangun hubungan yang baik dengan investor adalah hal yang penting dalam negosiasi bisnis. Hubungan yang baik dapat membantu menciptakan lingkungan yang saling menguntungkan antara kedua belah pihak.
Untuk menjalin hubungan yang baik, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, pihak bisnis harus menunjukkan komitmen dan profesionalisme dalam setiap tahap negosiasi. Kedua, pihak bisnis harus mampu mendengarkan dan menghargai setiap pendapat yang diutarakan oleh investor. Ketiga, pihak bisnis harus berusaha untuk memahami kepentingan dan tujuan investor, dan menawarkan solusi yang tepat untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Menjalin hubungan yang baik dengan investor juga dapat membuka peluang kerjasama jangka panjang yang menguntungkan kedua belah pihak. Hubungan profesional yang baik juga akan memperkuat citra dan reputasi bisnis.
Dalam mengakhiri hubungan bisnis dengan investor, pihak bisnis harus mengutamakan sikap terbuka dan jujur, serta menghargai setiap masukan dan pengalaman yang telah diberikan oleh investor. Dengan begitu, hubungan bisnis akan berakhir dengan baik dan penuh kesuksesan.
Kesimpulan
Demikianlah contoh kasus negosiasi bisnis dan penyelesaiannya dalam investasi yang dapat dijadikan sebagai referensi dalam menjalankan bisnis. Hal yang perlu diperhatikan adalah selalu memiliki kemampuan untuk bernegosiasi dengan baik serta memiliki kemampuan untuk mencari solusi yang menguntungkan bagi kedua belah pihak. Dengan sikap yang baik dan kesediaan untuk mencari jalan tengah, maka akan memudahkan dalam menyelesaikan permasalahan yang muncul dalam bisnis. Semoga artikel ini dapat memberikan manfaat dan wawasan baru bagi pembaca. Terima kasih telah membaca.